Klasifikasi Anak Tuna Daksa

KLASIFIKASI ANAK TUNA DAKSA

·        Penggolongan anak tuna daksa dalam kelainan sistem otot dan rangka adalah sbg berikut :

1.     Poliomyelitis

Yaitu suatu infeksi pada sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh virus polio dan menyebabkan kelumpuhan yang bersifat menetap.

Dilihat dari sel-sel motorik yang rusak, kelumpuhan anak polio dibedakan menjadi :

a.     Tipe Spinal, yaitu kelumpuhan pada otot leher, sekat dada, tangan dan kaki.

b.     Tipe Bulbair, yaitu kelumpuhan pada fungsi motorik pada satu ataulebih saraf  tepi dengan ditandai adanya gangguan pernafasan.

c.      Tipe Bulbispinal, yaitu gabungan antara tipe spinal dan bulbair.

d.     Encephalitis, yaitu kelumpuhan yang biasa disertai dengan demam, kesadaran meurun, tremor, dan kadang-kadang kejang.

Kelumpuhan pada polio ini bersifat layu dan biasanya tidak menyebabkan gangguan kecerdasan atau alat indera.

2.     Muscle dystrophy

Yaitujenis penyakit yang menyebabkan otot tidak berkembang karena mengalami kelumpuhan yang bersifat progresif dan simetris. Penyakit ini biasanya berhubungan dengan keturunan.

3.     Spina Bifida

Yaitu jenis kelainan pada tulang belakang yang ditandai dengan terbukanya satu tiga ruas tulang belakang dan tidak tertutupnya kembali selama proses perkembangan.

·        Menurut Hallahan dan Kaufman dilihat dari manifestasi yang tampak pada aktivitas motorik anak Celebral Palsy (CP) dapat digolongakan menjadi 5 kelompok.

1.     Spasticity

Ciri-cirinya terdapat kekakuan pada sebagian atau seluruh ototnya hal ini disebabkan karena anak yang mengalami spasticity terjadi karena lapisan luar otak (khususnya lapisan motor) bidang piramida dan beberapa kemungkinan bidang ekstra piramida yang berhubungan dengan pengontrolan gerakan sadar tidak berfungsi sempurna. Daerah tertentu pada otak dapat dapat menimbulkan gerakan tertentu seperti kontraksi, atau rangsangan-rangsangan. Faktor yang menyebabkan keadaan seperti ini disebut Supresor (pendesak.

2.     Athetosis

Penyebab dari athetosis ini adalah luka padasistem ekstra piramida yang terletak padaotak depan maupun otak tengah. Banyak orangpercaya bahwa ekstra piramida menjembatani antara kegiatan otot dan kontrol gerak secara otomatis seperti berjalan dan gerakan ekspresi wajah.

Penderita athetosis dalam keadaan tidur  gerakan seperti menggeliat tidak terlihat, namun gerakan ini akan muncul pada saat penderita dalam keadaan sadar.

Karakteristik dari penderita athetosis ini ialah mengalami problem pada sejumlah besar tangan, bibir, lidah, serta sejumlah kecil kaki.

3.     Ataxia

Kondisi ini tidak begitu umum seperti spasticity dan athetosis. Ataxia disebabkan oleh luka pada otak kecil yang terdapat di bagian belakang kepala yang bekerja sebagai pengontrol keseimbangan dan koordinasi pada kerja otot.

Anak yang menderita ataxia gerakannya tidak teratur, berjalan dengan langkah yang tinggi dan dengan mudah menjatuhkannya, terkadang matanya tidak terkoordinasi, dan gerakannya seperti tersentak-sentak (nystagmus).

4.     Tremor dan Regidity

Kondisi ini mirip dengan athetosis, yakni disebabkan oleh luka pada sistem ekstra piramida. Kondisi ini muncul pada sebagian kecil anak penderita CP. Tremor  pada penderita CP diketahui sejak dini manakala terjadi perubahan fibrasi tubuh secara alami tidak beraturan. Dalam kondisi ini anak masih dapat melakukan aktivitas sesuai dengan tujuannya walaupun ada beberapa hambatan jika dibandingkan dengan penderita spasticity dan athetosis.

Regidity merupakan interfensi terhadap postural tone yang disebabkan oleh resistensi otot-otot agonis dan antagonis.

Berbeda dengan athetosis yang mana gerakannya lebih bebas dan lebih sering berubah, sedangkan tremor dan regidity gerakannya terbatas dan menurut irama tertentu dan agak lambat.

5.     Tipe Campuran

Walaupun jenis-jenis CP sudah dapat diidentifikasikan dan diklasifikasikan menurut jenisnya, namun padakasus-kasus tertentu menunjukan perpaduan diantara jenis CP tersebut. Misalnya, penderita CP yang diidentifikasikan dalam ciri spasticity tamapak pula ciri athetosis dan ataxia atau spasticity dengan tremor dan regidity, atau bentuk kombinasi yang lain.