Jumat, 15 November 2013

Faktor Penyebab Tuna Daksa

Setelah pada artikel sebelumnya telah dijabarkan sedikit tentang pengertian tuna daksa, pada artikel ini saya akan menjabarkan sedikit lebih dalam mengenai tuna daksa, yaitu faktor penyebabnya.

Faktor penyebab tuna daksa dapat dibagi menjadi 3:
1.     Faktor Prenatal (Sebelum kelahiran)
Kelainan fungsi anggota tubuh atau ketunadaksaan yang terjadi sebelum bayi lahir atau ketika dalam kandungan dikarenakan faktor genetik dan kerusakan pada sistem saraf pusat. Faktor yang menyebabkan bayi mengalami kelainan saat dalam kandungan adalah:

a.     Anoxia prenatal, hal ini disebabkan pemisahan bayi dari placenta, penyakit anemia, kondisin jantung yang gawat, shock, dan percobaan pengguguran kandungan atau aborsi.
b.     Gangguan metabolisme pada ibu
c.      Bayi dalam kandungan terkena radiasi
Radiasi langsung mempengaruhi sistem syaraf pusat sehingga sehingga struktur maupun fungsinya terganggu.
d.     Ibu mengalami trauma (kecelakaan)
Trauma ini dapat mempengaruhi sistem pembentukan syaraf pusat. Misalnya ibu yang jatuh dan mengakibatkan benturan keras pada perutnya dan secara kebetulan tepat mengenai kepala bayi maka akan mengganggu sistem syaraf pusat.
e.      Infeksi atau virus yang menyerang ibu hamil sehingga mengganggu otak bayi yang dikandungnya

2.     Faktor Neonatal (saat lahir)
a.     Kesulitan pada kelahiran karena posisi bayi sungsang atau bentuk pinggul ibu yang terlalu kecil.
b.     Pendarahan pada otak saat kelahiran.
c.      Kelahiran prematur.
d.     Penggunaan alat bantu kelahiran berupa tang saat mengalami kesulitan kelahiran sehingga mengganggu fungsi otak padabayi.
e.      Gangguan placenta yang mengakibatkan kekurangan oksigen yang dapat mengakibatkan terjadinya anoxia.
f.       Pemakaian anestasi yang melebihi ketentuan
Pemakaian anestasi yang berlebihan ketika proses operasi saat melahirkan dapat mempengaruhi sistem persyarafan otak bayi, sehingga otak mengalami kelainan struktur ataupun fungsi.

3.     Postnatal (setelah kelahiran)
a.     Faktor penyakit seperti meningitis (radang selaput otak), enchepalitis (radang otak), influenza, diphteria, dan partusis.
b.     Faktor kecelakaan
Misalnya kecelakaan lalu lintas, terkena benturan benda keras, terjatuh dari tempat yang berbahaya bagi tubuhnya khususnya kepala yang melindungi otak.
c.      Pertumbuhan tubuh atau tulang yang tidak sempurna


Tidak ada komentar:

Posting Komentar